Selasa, 31 Mei 2011

AYO BUANG AKU!!!

AYO BUANG AKU!!!

S

iapa sih yang tidak kenal sampah? Peningkatan jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan pengelolaan sampah yang tepat, membuat sampah menjadi problematika umat yang terkenal. Sampah merupakan bahan bekas pakai. Sampah bisa berbentuk organik atau anorganik. Sampah organik adalah bahan bekas pakai yang masih bisa tereleminasi dengan sendirinya, karena komposisinya yang berasal dari alam sehingga masih mampu didegradasi oleh tanah. Pesatnya kemampuan teknologi industri saat ini sangat menurunkan jumlah sampah organik di masyarakat. Beberapa contoh sampah organik seperti daun pisang dan tas belanja yang terbuat dari anyaman daun kelapa sangat sulit ditemukan pada masa ini. Dunia seakan dipenuhi oleh sampa anorganik. Jenis ini merupakan bahan bekas pakai yang berasal dari bahan kimiawi yang tidak sanggup dihancurkan oleh alam secara natural. Kantongan plastik, kotak makanan dari kertas, air mineral kemasan gelas dan botol sangat ramai mengisi tong-tong sampah di daerah kita.

Sampah-sampah ini sangat merugikan kita. Beberapa aspek masyarakat mengalami penurunan nilai akibat kehadiran sampah. Sampah-sampah anorganik yang menumpuk akan merusak keindahan tatanan dari suatu kota. Sebagus apapun taman yang tersedia dalam suatu kota, akan menjadi tempat menjijikan apabila tidak adanya pengelolaan sampah yang baik. Selain merusak nilai keindahan, kehadiran sampah pun dapat menimbulkan bau yang menyengat. Terutama adalah sampah organik. Jenis sampah ini apabila tidak segera dilakukan penimbunan, akan menimbulkan bau busuk yang mengganggu kenyamanan. Kehadiran sampah yang menumpuk juga akan mengganggu kesehatan. Lalat-lalat yang hinggap akan turut membawa berbagai bakteri patogen yang membahayakan kesehatan. Beberapa penyakit, seperti tyfus, diare, cacingan dan gangguan pernafasan akan meningkat seiring dengan jumlah sampah.

Permasalahan sampah yang semakin kompleks ini membuat pemerintah mengambil aksi nyata. Salah satunya adalah program Adipura. Perlombaan kota bersih dengan hadiah menggiurkan ini, mampu menarik pemerintah daerah dimanapun untuk memperhatikan kebersihannya, terutama dalam bidang pengelolaan sampah. Selain pengelolaan sampah, penataan kota juga merupakan poin penting dalam penilaian. Kota yang tertata rapi serta lingkungan yang bersih tidak hanya membuat lingkungan sehat tapi juga mampu menarik pulang piala adipura. Poin sampah sebagai salah satu poin penilaian membuat kota Banjarbaru tidak tinggal diam. Setelah sukses meraih kemenangannya di tahun 2009, Banjarbaru tetap berusaha mempertahankan kemenangannya ini. Penataan kota sangat diperhatikan. Sebagai contoh adalah penataan pedagang kaki lima di depan SMP 1 Banjarbaru. Saat ini pedagang kaki lima kesusahan mangkal di tempat biasa. Keberadaan mereka dianggap membuat kota terlihat kumuh dan menambah jumlah sampah anorganik disekitar SMP 1. Kemudian untuk menanggulangi peredaran sampah di sekitar kota, Banjarbaru membentuk pasukan khusus alias pasukan kuning. Pasukan ini bertugas membersikan jalan-jalan besar dan kota-kota umum dari peredaran sampah-sampah.

Upaya pemerintah Banjarbaru yang telah berjalan dengan maksimal ini harus kita dukung. Kesadaran diri sendiri untuk berpartisipasi aktif sangat diperlukan dalam penglolaan sampah ini. Ikut membuang sampah pada tempatnya dan membedakan antara sampah organik dengan anorganik akan sangat membantu pengelolaan sampah. Aktif melakukan penimbunan sampah organik dan pembakaran sampah anorganik pribadi atau rumah tangga akan mengurangi jumlah sampah yang terakumulasi.

Dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia ini marilah kita sama-sama memahami bahaya sampah dan menyadari bahwa pengelolaan sampah memerlukan semua pihak, termasuk kita! Sesuai dengan hadist rasulullah bahwa ‘Kebersihan itu sebagian dari iman’, kita sebagai umat beragama sudah selayaknya aktif menjaga kebersihan. Sampah adalah masalah kita bersama. Pengelolaan sampah dimulai dari kita, untuk kita, sampai anak cucu kita. (vinnajma)

Kamis, 12 Mei 2011

SAAT AKU DAN MEREKA MASIH MAHASISWA BARU

“ Klok klok..”

Handphoneku berdering. Sekali lagi sms dari Jefry yang ribut soal data kelompok.

Kelompok 5 tolong secepatnya kumpul data kelompok tempat Jefry. Supaya bisa didata.

Aduh, kelompok 5 lagi. Siapa sih ini ketlomnya. Kenapa jadi kelompok dia aja yang belum kumpul data. Aku pun menjadi ikut penasaran. Saat itu aku sedang berada di meja belajar, di antara tumpukan-tumpukan buku lama yang berdebu. Ku lirik sebuah binder bersampul strawberry, aku pun mengingatnya. Teringat lagi tentang P2B, asistensi dan duka-duka lainnya. Binder ini menjadi saksi bisu perjuangan perdanaku dalam kampus yang hijau ini.

Berbicara masalah asistensi, aku teringat bahwa dulu aku termasuk rajin mencatat setiap omongan dari kakaknya. Dengan gerakan sigap, aku ambil binder ini dan ku poles debu di atasnya (hiperbola: on). Aku berpikir untuk melihat catatan asistensi biologi, berharap masih ada catatan anggota kelompok.

Halaman pertama: Di baris paling atas aku melihat jelas deretan ketua kelompok tutorial 1-9 di blok repirasi. Ada hendy, indi, hendra, kahfi, muhsin, tyo, ali akbar, rifqi, dan evi. Aku pun terkejut sndiri, kenapa ya dulu aku tega milih evi sebagai ketua kelompok? Dia jadi perempuan sendiri. Di bawah nama-nama mereka berjejer rapi joblist para petinggi angkatan. Aku yakin ini pasti salinan dari SMS ka Irzal, kakak tingkat yang banyak mendengar keluhanku di awal kepemimpinan. Ada tugas koti blok, koti matkul, sistematika jarkom, sampai deretan tugas yang harus aku kerjakan ketika awal menjabat.

Bukan, bukan! Aku masih ingat jelas tugas pertamaku sebagai koti angkatan dibebankan oleh Koor Asdos Anatomi 2009. Tugasnya mengirimkan data nama angkatan sekaligus NIMnya dengan embel-embel ‘paling lambat besok pagi’. Krik...Krik... Saat tugas itu dibebankan, aku belum genap 1 jam menjabat jadi koti. Jangankan punya data absen 1 angkatan, NIMku saja aku belum hafal! Maka merengek-rengek abutlah aku... Sampai akhirnya, minta bantuan Pandji. Saat Pandji menyanggupi, aku merasa yakin teman-teman ini sudah salah pilih koti.

Deretan tugas yang selanjutnya dibebankan kepadaku adalah:

1. Minta formulir perpus untuk 1 angkatan (zaman masih rajin memperhatikan angkatan, sekarang ah--> “minta sendiri aja ya”,hahaha)

2. Mintakan sumbangan gunung sinabuk

3. Mintakan sumbangan panti asuhan ( kasian Ukh Rina, sang bendahara, dia banyak banget dapat beban megang uang, kapok!, hahaha)

4. Mengumpulkan KRS 1 angkatan ( entah siapa ini yang bikin gosip, aku malah akhirnya dimarahi karena harusnya KRS dikumpulkan sendiri-sendiri, ga boleh kolektif..Bikin kerja 2 kali aja..)

5. Mendata TTL dan nomor hape

6. Nunjuk koti blok, sekretaris, bendahara, wakil koti

7. Tunjuk ketua kelompok

8. Bikin jarkom

9. Sosialisasi jaket angkatan ( akhirnya pandji juga yang urus. Kalau pandji ga urus, kami mungkin ga punya jaket angkatan. Hahaha)

10. Kumpulkan uang buka puasa bersama ( Ya Allah, awal kuliah itu pas puasaan, pantes beratku langsung nyusut 6 kg...)

11. Mendata yang mau ikut bimbingan perpus unlam bjb

12. Umumkan struktur organisasi dan iuran kas

13. Mempersiapkan pensi tanggal 3 ( ini akhirnya aku yang pensi baca puisi...Malu-maluin aja)

Iya, banyak ya tugasnya...hahaha... Belum lagi memilih koti mata kuliah.. Pemilihan koti mata kuliah ini menuai banyak kontroversi pada akhirnya. Ketika awal pemilihan dulu, saat mereka masih terlalu sibuk untuk memikirkan lingkungan, susah sekali meminta seseorang jadi koti mata kuliah. Akhirnya, ketika mereka tahu bahwa koti mata kuliah itu lebih gampang jadi asdos, beberapa pihak marah-marah dan bilang kalau pemilihan koti matkul tidak terbuka. Padahal aku masih ingat, bagaimana aku teriak-teriak menawarkan siapa yang mau jadi koti mata kuliah...Huffff...

Aku balik lembaran kertas kusam ini, meninggalkan cerita suka dukanya saat aku masih buta jadi koti (sekarang silindris jadi koti...hek hek..). 6 halaman berikutnya dalam binder ini bercerita tentang matrei-materi yang didapat selama P2B. Ada cerita tentang SKKM, organisasi, beasiswa, etika profesi, dan peraturan akademik. Semuanya seperti menempatkan aku kembali dalam balutan busana hitam-putih-hitam dan jas kuningnya.

Halaman berikutnya mengingatkanku tentang kejamnya sebuah asistensi. Pertama kali aku dengar kata asistensi juga dari bagian anatomi. Terbukti kan, anatomi memang praktikum paling menyeramkan... Aku masih tidak mengerti dengan kata asistensi. Pertama mendengan kata asistensi dari koor asdos anatominya, aku langsung bertanya

“ Asistensi apaan ya ka? Yang disiapkan apa aja?”

“ Asistensi itu tentang peraturan praktikum dan hal menyeramkan lainnya. Yang perlu disiapkan: mental.”

Saking seramnya jawaban itu aku masih ingat sampai sekarang. Aku merasa langsung down dengan kata asistensi. Namun, asistensi pertama kami bukan dengan bagian anatomi, walaupun tetap saja asistensi paling menyeramkan adalah anatomi. Asistensi pertama kami dengan bagian fisiologi. Para asdosnya adalah kakak-kakak angkatan 2007. Halaman binderku bercerita tntang ketentuan pretest: setengah jam sebelum praktikum, tentang buku pretestnya yang harus sama satu angkatan, kapan harus pasang jas lab, spatu yang bagaimana yang boleh dipakai praktikum (apa coba), panjang jas lab yang harus sampai lutut, dan hape harus dimatikan, kalau ga dimatikan--> inhal. Krik...krik...

Belum lagi tentang laporan praktikumnya yang harus ditulis tangan. Harus pakai laporan pendahuluan, spasinya, marginnya, waktu pengumpulan, format dapus, banyaknya pembahasan, font dan ukurannya ( coba bayangkan, ini tulis tangan tapi fontnya times new roman), jurnal minimal, dan shift praktikum. Saat asistensi, aku diputuskan 1 kelompok dengan dita nidya, dyah chyntia, jefri, pras, laila dan yandi. Permasalahan utama asistensi fisiologi adalah format buku pretest dan laporan praktikumnya. 2 hal ini mngundang banyak tanya dari kami, dan menuai banyak emosi dari pihak asdos. Aku baru merasakan sebuah kebenaran, bahwa asistensi itu menyeramkan..

Halaman berikutnya dari binderku bercerita tentang asistensi anatomi, yang dilakukan TEPAT setelah asistensi fisiologi. Oleh 2 angkatan sekaligus, dengan wajah yang berlipat-lipat dan dengan nada yang tinggi. Ini merupakan asistensi paling menyeramkan.. Aku langsung merasa ciut di kursi. Halaman binderku bercerita tentang betapa cepatnya asdos anatomi mendiktekan semua peraturannya. Catatan asistensi anatomiku adalah catatan paling buruk, bahkan lebih awut-awutan dibanding catatan asstensi fisiologi. Ya ampun, seram sekali.

Pertama adalah deretan nama asdos dan NIMnya, yang TIDAK boleh salah atau laporan kami tidak diterima. Kedua adalah peraturannya:

1. 15 menit sebelum masuk, kelompok baris rapi sesuai kelompoknya

2. Jas lab wajib pakai nama

3. Rambut panjang diikat

4. Jangan pakai masker

5. Wajib punya nomor telpon asdos

6. Bawa bedak dan kayu putih

7. Astum dimulai dari kelompok 1 dan 2, 2 jam sebelum praktikum, datangi pa rahmadi

8. Laporan pra praktikum wajib setiap mau pratikum, formatnya sama kayak 2009

9. Ketua kelompok wajib menghubungi asdosnya jam 8-9 malam

10. Koti anatomi, cari doa dan artinya untuk sebelum praktikum

Belum lagi tentang ketentuan buku pretest. Jadi hari ini kami harus membeli 2 buku sidu yang 58 halaman untuk djadikan buku pretest. Yang paling menyiksa adalah tugas-tugas dari asistensi anatomi: Tulis 250 terminologi anatomi beserta artinya, format sama satu angkatan, pakai nomor, ga boleh sama satu kelompok, dikumpul hari jumat dan dihafal karena nanti akan ditest. Krik...krik...

Ada juga perlengkapan praktikum, yang harus dibawa per kelompok dan yang harus dibawa per orang. Per kelompok harus menyiapkan sarung tangan bangunan, jarum pentul 2 set, sobota sepaket, handscun buat asdos, laporan pra praktikum dan sabun tangan ( sekarang ditambah mizone,hahaha). Per individu harus menyiapkan handscun, modul praktikum, tentamen, jas lab dan buku postest. Saat itu kami baru pertama kali mendengar tentamen, tidak ada satupun dari kami yang tahu arti tentamen. Sampai para asdos geleng-geleng kepala.hahaha

Tugas terminologi anatomi membuatku tidur jam 1 malam dan bangun jam 4 subuh berikutnya untuk sahur. Dalam keadaan masih belum hafal satu pun. Y sudah lah, kita lanjut saja ke halaman berikutnya: asistensi biologi.

Asistensi yang paling tidak menyeramkan sebenarnya, tapi karena bawaan dari anatmi, kami tetap saja membisu saat asistensi. Bagian pertama bercerita tentang nama-nama dan nim asdos biologi dari angkatan 2008 dan 2009. Adapun tata tertibnya adalah :

1. Sebelum dimulai, ga boleh masuk lab.

2. Pretest di bawah 70, inhal dan bayar 5000.

3. Jika tidak bisa ikut praktikum, lapor ke dr. Siti Wasilah

4. Tidak boleh keluar lab tanpa izin

5. Wajib menjaga kebersihan

6. Wajib mengumpul laporan praktikum per kelompok, 1 minggu stelah praktikum

7. Minta paraf asisten dalam kartu praktikum

8. Kartu praktikum nanti dibagi, ketik nama dan NIM nya pakai mesin TIK (krik krik), tidak boleh hilang.

9. Buku praktikum wajib disampul yang sama 1 angkatan

10. Wajib menggunakan ID

11. Wajib merapikan ruangan sehabis praktikum

12. Jika dapat telepon, boleh minta izin untuk mengangkatnya di luar lab.

13. Inhal lebih dari 2 kali, dapat tgas besar dari bagian biologi

14. Waktu praktikum wajib pakai sandal jepit yang sama 1 angkatan.

15. Cowoknya wajib buka jendela

16. Bawa pnsil warna

17. Preparat susah jadi jangan sampai pecah, kalau pecah diganti dengan barang yang sama dari jogja.

Tugas perdana untuk bagian biologi adalah merangkum tentag bagian-bagian mikroskop dan cara memakainya. Pada asistensi biologi, tugas yang paling menuai kontroversi adalah tugas mencari dan merangkum jurnal bahasa inggris. Alasannya: kami belum tahu sama sekali cara mencari jurnal, ditambah kami sedang banyak tugas dari bagian yang lain, jurnalnya bahasa inggris lagi!! Y Allah...

Halaman berikutnya pun bercerita tentang nama-nama anggota kelompok kami, hal ikhwal yang membuatku membuka catatan lama. Aku terkejut melihat aku hanya mencatat anggota kelompok 1,2,3,4 dan 8. Kelompok 5 entah kenapa tidak aku catat. Ternyata membuka catatan ini tidak bisa membantu jefri, malah membuka ingatanku tentang duka di masa lalu. Duka mahasiswa baru.

Halaman berikutnya dalam binderku bercerita tentang asistensi histologi. Asistensi yang paling sistematis sehingga catatanku mnjadi catatan paling rapi diantara asistensi yang lain. Hanya ada 10 asdos dengan nama dan nim yang aku catat lengkap. Berikutnya adalah daftar kelompok yang aku catat lengkap bersama asdosnya. Di dalam praktikum histologi ada 17 peraturan tertulis yang harus ditaati. Ini belum termasuk peraturan konvensionalnya, antara lain:

1. Sandal jepit warna orange dan diberi nama-nim

2. Pakai rok panjang sampai mata kaki

3. Bawa jas lab dan diberi nama

4. Buku praktikum disampul

5. Nama asdos ga boleh salah

6. Format laporan sama 1 angkatan

7. Kumpul foto 4x6 berwarna trbaru

8. Bawa pensil dan penghapus sendiri

9. Rambut panjang wajib diikat

10. Tata tertib ini wajib diketik dan ditanda tangani asdos beserta koti

11. Tas ditaruh dalam lab

12. Analis dihormati

13. Jaga dan rawat mikroskop

14. Sebanyak apapun preparat, wajib digambar

15. Hape di silent/ non aktif

16. Jangan memoto preparat

17. 1 kelompok minimal bawa 1 atlas diprint handout

Halaman berikutnya bercerita tentang pretest, format laporan, ujian praktikum, dan tugas. Lagi-lagi kami mendapat tugas membuat kamus alias mencatat terminologi histologi. Berjumlah 100 buah dan ditulis tangan, tentu saja dengan embel-embel ‘wajib dihafal’.

Inilah akhir catatan-catatan awal suka dukaku sebagai mahasiswa baru. Dulu, saat aku masih berada dalam cerita ini, aku merasa tugas-tugas ini sangat berat dan aku bakal tak sanggup mengerjakannya. Namun aku salah,buktinya aku dan semua temanku bisa melewati ini semua. Berhasil melewati semua asistensi dan tugas-tugasnya. Sekarang, saat ini semua hanya tinggal kisah, aku menjadi geli sendiri. Semua tugas-tugas ini terasa lucu dan aku di masa lalu terlhat sangat konyol juga kekanak-kanakkan. Walaupun, asistensi tetap menjadi hal yang menyeramkan, sebaik apapun asdosnya...n_n

Minggu, 01 Mei 2011

HARUSNYA MEREKA BILANG INI TENTANG MAMA

" Ya! Kita kuliahnya sampai jam setengah 11 saja ya..Tolong ingatkan saya..Saya harus kembali ke symposium jam setengah 11. Tadi saya sempat liat presentasi pertama Seminar Endocrynologynya tentang hipertiroid ketika hamil. Dulu itu harus digugurkan, sekarang katanya tidak. Banyak sudah metode untuk mengatasinya.", ucap dr.Iwan disela perkuliahan kami.

8 tahun aku menunggunya..
8 tahun yang penuh ratap dan mengiba-iba..
Bahkan 8 tahun yang penuh penolakan dari papa..
Ade hampir saja digugurkan...

Mama dulu pernah mengidap hipertiroid. Tapi syukurnya, kelenjar tiroid mama tidak ikut membesar. Namun kadar hormon tiroid mama yang tinggi bisa mengancam jiwa mama. Beliau jadi suka pusing dan berdebar-debar. Mama menjadi lemah, padahal kantor mama ada di banjarbaru, sedangkan kami masih tingga di banjarmasin...Mama perlu tenaga ekstra untuk bolak-balik mengarungi kota.

Papa selalu menunda-nunda aku punya ade. Alasan pertama: nanti vina kurang dapat perhatian. Tentu ini tidak masuk akal, harusnya aku donk yang khawatir akan hal itu...Kok malah papa.. Padahal kondisi ekonomi saat itu tidak buruk-buruk amet. Mama sudah bekerja, papa juga megang proyek di samping status dosennya. Aku benar-benar heran saat itu, kenapa aku tidak punya ade.

Akhirnya di umurku 7 tahun, papa mengizinkan mama untuk hamil lagi. Papa berkata aku harus punya ade, kalau enggak aku bisa jadi manja. Sungguh lucu, aku jadi bingung. Ketika akhirnya mama hamil, aku jadi jingkrak-jingkrak tidak keruan. Punya ade adalah impian terbesar. Semua temanku sudah punya ade.. Hanya aku yang masih main sendirian. Tapi seingatku, di awal kehamilannya mama sesekali menangis dan aku tahu itu bukan tangis bahagia. Mama juga bukan hanya check up ke dokter kandungan, tapi juga ke dokter penyakit dalam. Aku masih belum mengerti, aku pun diam saja.

Ketika usia kandungan mama sudah agak besar (aku lupa usia berapa), kami berdua sering sekali mendengarkan ade menendang-nendang perut mama. Bahkan kami menemukan sebuah langkah khusus untuk memacu ade menendang perut mama. Kalau sudah bergerak, kami berdua cekikikan sendiri.

Ketika mama akan melahirkan, mama diminta untuk memilih cara operasi. Kondisi tulang ekor mama yang terlalu bengkok, bisa berbahaya untuk melahirkan secara normal. Pas mama masuk ruang operasi, aku yang menangis paling keras. Saat itu aku berpikir, buang aja adeknya asal mama yang selamat. Dasar plinplan!

Ade yang lahir dengan sehat wal'afiat membuktikan bahwa hipertiroid mama bisa disembuhkan selama kehamilan. Hanya kondisi mama yang kembali drop setelah melahirkan, perlu dipertanyakan. Kadar hormon tiroid mama kembali menjadi hiper, sehingga ASI untuk dinda harus diberhentikan selama 6 bulan saja.

Setelah aku dewasa dan mengerti apa yang terjadi 10 tahun lalu, aku menjadi penasaran. Aku banyak mengkaji keadaa hipertensi slama kehamilan. Aku juga menyukai mengkaji kandungan dalam ASI.
Mengetahui semua hal ini sperti mrajut benang-benang merah masa lalu. Benang-benang merah dari 2 tangkai mawar yang sangat aku cintai: mama dan dinda>>>