Selasa, 13 September 2011

KENAPA GA ANATOMI??

" Hah,vina histo kah? ay, mehibaki histo ja..dikira vina anatomi sudah.."

ungkapan di atas akhir-akhir ini acap menyapa telingaku, walaupun diukir oleh beberapa versi kata..tapi semua kata itu bermakna sama..
" Kenapa sih, vina ga asdos anatomi aja?"

Sebelum membahas ke situ, ayo kita kita bedah hati dan otak ana..untuk melihat apa sih motivasi ana pengen jadi asdos??

Opsi 1: Pengen kereeenn.
Krik krik..I.Allah bukan, kan ana sudah keren..haha..becanda. Mnurut ana, ana bukan tipe orang sanguis yang sebel kalau rok diejek ga matching ma sepatu. Menurut ana, popularitas dan famousitas tidak penting untuk didapat saat ini. Kalaupun ana pengen keren, caranya bukan dengan jadi asdos..jadi asdos mah kerennya belakangan, kalau pas asistensi, asdos pasti jadi ajang semprotan. Di belakang lagi..hikz. Mau keren? Gampang, ntar daftar aja sebagai calon ketua hima..Keren tuh..Atau mendepak ketua hipokampus dan mendaulatkan diri sebagai ketua yang baru.. Pokoknya banyak cara deh, yang pasti bukan dengan jadi asdos.

Opsi 2: Ingin memenuhi targetan semester 2
Ampun ah, yang ini tambahnya bukan... Menjadi asdos memang salah satu indikator ana sebagai master histologi..Tapi, ana yakin, kemenangan itu bukan di saat kita berhasil mendapatkan semua yang kita harapkan. Tapi pada saat, kita sudah berani maju dan memberikan yang terbaik. Apapun hasilnya, jadi asdos atau tidak, itu semua terserah Allah..Tapi saat ana belajar mati-matian untuk seleksi ini, memberikan semua usaha dan doa yang bisa ana lakukan, ana yakin ana sudah menang.

Opsi 3: membanggakan mama
Sayangnya, mama tidak bangga ana memilih jalan menjadi asdos. Ana mealalui masa sulit saat menentukan ingin mendaftar seleksi asdos di bagian apa. Dulu, waktu awal semester 1, ana masih punya mimpi menjadi asdos anatomi. sampai akhirnya waktu sendiri yang memberi ana jawaban dan mendorong ana untuk memilih pilihan lain.. saat ana konsultasi dengan mama, beliau malah balik bertanya:
" Emang harus yaa jadi asdos?? Nambah-nambahin kerjaan aja. Yakinkan pilihanmu pada satu mata kuliah dan daftar disitu. I.Allah ketrima aja asal kamu janji ga bakal sombong."
Cara ini sepertinya bukan cara yang tepat untuk membanggakan beliau.

Opsi ketiga: Ingin bagi ilmu
Inilah esensi ana ingin jadi asdos. Ana pengen ilmu apapun yang ana punya bisa memberi manfaat bagi orang lain. Jadi jangan heran kalau ana slalu semangat tutorial, kalau bahan ana beda dengan yang lain. Karna ana ingin, ana berbagi ilmu untuk yang lain. Kalau yg ana sampaikan standart-standart aja, itu ga nambah ilmu mereka, malah membuat yang lain bosan karna kita hanya mngulang-ngulang materi yg sama. Ana selalu berusaha hadir belajar kelompok tutorial bersama kelompok tercinta (nia, nadet, selly, anggi, vivi,lia) walaupun ana cape dan sendirinya belum ada belajar apa-apa. Kalau hal itu bisa memenuhi keinginan Allah agar hamba-Nya ini bagi-bagi ilmu, jalan apapun ana tempuh.
Sama seperti asdos ini. Niat utama ana adalah encari ridho-Nya lewat bagi-bagi ilmu. Lewat ngasdos, ana bisa kasih ilmu-ilmu klinis yg pnting dari histologi, ngasih kisi-kisi ujian, memahamkan mereka bahwa histo itu sebenarnya itu-itu aja..gampang hapalnya..Inilah alasan utama juga kenapa ana memilih histo. Di antara 3 matkul yg berpotensi asdos, ana paling merasa PEDE di dihistologi.. Ana melakukan peninjauan jangka panjang terhadap grading nilai-nilai praktikum ana,hasilnya embrio yg paling bagus (loh?). Tp nilai itu didapat dengan hasil mati-matian dan saat ini ana sudah lupa ilmunya. Berbeda dgn ilmu histo, ana msih ingat sampai sekrang.

ALASAN ANA TIDAK MEMILIH ANATOMI:
1. Walaupun mulai sebelum kuliah sudah brmimpi jadi asdos anatomi, tapi waktu berkata lain. Nilai anatomi ana jelek-jelek. Pas-pasan di jurang sumur. ana yakin banyak teman-teman ana yang lebih berkompeten di bidang ini. daripada ana yang menyampaikan ilmu ini ntar salah-salah --"..bukannya bagi ilmu, ana malah menyesatkan ilmu..haha. Asdos memang bisa jadi tempat untuk kita belajar lagi, tapi menurut ana pribadi, amanah asdos jauh lebih besar daripada itu.. asdos harus mampu menyampaikan kebenaran. utk anatomi, ana give up..

2. Jadwalnya terlalu melelahkan
Memang paling keren jadi asdos anatomi, paling banyak bagi ilmunya asdos anatomi.. Tapi, ana tidak sanggup juga dengan jadwalnya. karna niat ana dari awal bagi ilmu, ana mencari tempat berbagi ilmu yang nyaman dan penuh keikhlasan dari ana pribadi.. Ana takut, ana menyerah pada tengah pertarungan. Atau ana merasa terlalu lelah di suatu titik, akhirnya ana memaki pilihan yang sudah ana tetapkan..wah, kan ga asik..ana di zona aman saja. tapi dengan kecepatan ekstra..

3. Alasan lain
ada sebuah alasan lain kenapa ana tidak memilih bagian anatomi. Namun alasan ini tidak bisa disebut disini, karena akan ada beberapa pihak yang jengkel kalau dengar. Yang pasti, alasan inilah yang membuat ana berpikir lagi dan akhirnya memutuskan di zona histo saja..

ketika teman-teman bertanya, ana hanya bisa trsenyum, susah untuk memberikan jawaban.. Mudah-mudahan notes ini mampu membantu hati ana berbicara..