Jumat, 29 April 2011

HANYA SEJENGKAL DARI KATA PUTUS ASA

Cuma ada 1 hal yang saat ini sangat menggondok di hatiku dan membuatku berkeluh kesaaah panjang dalam doa...
"Kenapa ya cerpen ana ga menang-menang juga?"

Setiap minggu menulis cerpen..dikumpulkan satu-satu, berharap jadi seribu... Berpuluh-puluh pakar cerpen telah ditemui... Suaya ada editor gratis.. Beribu kali mengedit pun aku siap...asalkan ini memang bisa jadi karya yang terbaik. Tapi lagi-lagi, aku salah perhitungan..

niatku kah yang masih salah?
tanganku kah yang terlalu cepat memutuskan 'tuts' apa yang diketik?
atau raga inikah yang terlalu banyak mengluh??

Karir menulisku dimulai dari sebuah sambungan cerpen yang dipuji habis-habisan sama guru bahasa Indonesia. Sejak saat itu, aku aktif menulis novel dan cerpen. 2 tahun berlalu, cerpenku ga menang-menang(haduh, menangis)...aku pun mengenal kata putus asa.. berhenti dan hengkang dari dunia kepenulisan. Lari dari masalah, bukannya mencari dan memperbaiki masalah itu..

Lingkungan kampusku yang semuanya penulis, memaksaku untuk terjun ke dunia kepenulisan lagi.. Menyadari seberapa banyak kontribusi yang bisa aku berikan dalam kata-kata. bagaimana kata-kata bisa membuat mata hati orang lain terbuka. Sungguh luar biasa... Aku ini ahwat, tidak bisa berteriak-teriak jihad disana and disana.. Tapi dengan tulisan, setiap teriakan dakwahku bukan hanya didengar sepintas, tapi dibaca, dilihat dan dirasuk ke dalam otaknya. Maka, aku pun kembali menulis. dengan sisa-sisa semangat yang hampir layu. Dengan segala penat yang menggantung..

Tapi lagi-agi aku jatuh!
tulisanku lagi-lagi kalah.. Tulisanku tak dimuat..
Kata punya buku terasa amat jauh dari genggaman.
Kini aku hanya sejengkal dari kata putus asa...
tapi aku memilih mundur, walaupun belum tentu jalan di belakang ini adalah jalan yang lurus..
Kulihat jalan lurus didepan kata putus asa...jalannya mulus dan berimbun pohon di kanan-kirinya.
Tapi takkan kubiarkan jiwa dan ragaku mati oleh kegagalan!
Menyerah memang melegakan..Tapi menyerah bukan sifat seorang muslimah sejati!
Hidup seorang muslim sejati bukannya jalan yang licin dan rimbun.. Tapi adalah jalan yang terjal dan berliku..Karena jalan ini, ditujukan kepada surga-Nya yang maha luas...

semangat vin!!!
nanti pasti ada saatnya!!!