Sabtu, 16 Oktober 2010

Dahsyatnya Shadaqah!!

Hikmah dibalik shadaqah memang tidak diragukan lagi.. Sudah banyak hadist shahih dan ayat-ayat Al Qur’an yang menjelaskan bagaimana besarnya pahala shadaqah. Bahkan ada salah satu hadist tentang shadaqah yang berinti bahwa ketika kita bershadaqah maka Allah SWT akan menggantinya dengan 1000x lipat. Tapi uniknya, 1000x lipat itu tidak semua Allah SWT berikan di dunia, ada yang disimpan-Nya di akhirat. Bayangkan saja nikmat Allah SWT yang akan dinikmati di akhirat, tempat segala nikmat terkumpul.

Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “ Harta tidak akan berkurang karena shadaqah. Allah pasti akan menambah kemuliaan seseorang yang suka memaafkan. Dan seseorang yang merendahkan diri karena Allah SWT, niscaya Allah yang Maha Agung akan meninggikan derajatnya. ( HR Muslim)

“ Katakanlah: ‘Sesungguhnya Allah melapangkan rezeki bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkan-Nya.’ Apa saja yang kamu nafkahkan, maka Dia akan menggantinya. Dan dialah Pemberi rezeki yang paling baik.” ( As Saba’ : 39)

“ Bukanlah kewajibanmu (memaksakan mereka) mendapat petunjuk, tetapi Allah yang menunjuki siapa-siapa yang dikehendaki-Nya. Apa saja nafkah yang baik kamu nafkahkan, maka pahalanya buat kamu sendiri. Janganlah kamu menafkahkan ( membelanjakan harta-hartamu) melainkan karena mengharapkan keridhaan Allah. Apa saja yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu mendapat pahala yang cukup. Dan kamu tidak dianiaya (dengan mengurangi pahalamu). Infak itu untuk orang-orang yang berjuang di jalan Allah, ( yang mengkhususkan dirinya menghapal Al Quranul Karim, mempersiapkan diri untuk jihad, berdakwah, belajar dan lain-lain kepentingan agama) yang tidak memungkinkan mereka lagi berurusan di muka bumi. Orang yang tidak tahu (tugas mereka) mengira mereka orang2 kaya karena mereka menjaga kehormatan dirinya.Kamu dapat mengenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya. Mereka tiada meminta kepada orang lain dengan cara mengemis. Dan apa saja yang kamu nafkahkan,sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.”( Al Baqarah: 272-273)

Ana, yang hanya manusia biasa dengan ilmu dangkal telah membuktikan kehebatan shadaqah ini. Begini ceritanya:

Sebagai mahasiswa ber-embel-embel “OVERDOSIS KESIBUKAN” tetap berusaha membantu meringankan beban orang tua. Mulai dari bantu nyiramin kembang mama yang seabrek, nyikat sepatu, ngangkat cucian baju serumahan dan lain-lain, tapi ana juga pengen membantu finansial keluarga yang saat ini hanya ditopang mama. Keadaan papa yang tidak bisa lagi pulih dari penyakit stroke nya membuat mama harus berperan double pangkat tiga. Mulai dari ibu rumah tangga, kepala keluarga, manager keuangan, koki, sampai guru privat. Ditambah lagi jadwal kuliah anaknya yang ga abis-abis, lengkaplah sudah penderitaan si Ibu.

Jualan pulsa, itulah pilihan hidupku. Ada seorang bijak mengatakan bahwa menjadi PNS hanyalah 1 dari 100 cara mengais rezeki di dunia, 99 cara lainnya adalah berdagang. Berdagang itu terbukti banyak untungnya kalau kita sabar dan tekun. Nabi kita tercinta saja, Muhammad SAW, berdagang semasa hidupnya. Maka, berdagang skala kecil ana jadi pilihan hidup ditengah-tengah predikat “Mahasiswa Sibuk”.

Modal ana ga banyak, Cuma Rp 300.000,00 pada awalnya tapi seiring dengan permintaan pelanggan yang semakin banyak maka dalam satu minggu ana memerlukan saldo sebesar Rp 400.000,00. Modal yang sedikit, tapi lagi-lagi jadwal kuliah yang tidak kenal lelah ditambah kewajiban dakwah sebagai muslim mampu membuat bisnis pulsa ini menjadi tambahan kesibukan yang memusingkan. Yang paling menyebalkan dari “acil pulsa” adalah sesi tagih-menagih. Selain perasaan tidak enak yang sering manghinggapi (walaupun mampu ditepis dengan sikap profesionalisme) sampai waktu yang harus diluangkan untuk menagih dan menulis kata “LUNAS” pada catatan hutang mereka. Sudah sibuk, masih aja ditambah kesibukan.

Tapi pada intinya apabila semua ini dilakukan dengan ikhlas, lagi-lagi hal ini akan menjadi ringan. Berdagang ini akan menjadi selingan diantara jadwal perkuliahan yang monotone. Berdagang ini akan menjadi hiburan diantara tanggung jawab yang mau tak mau memberatkan.

Kembali ke perdagangan skala kecil ana. Modal yang sedikit tadi juga akan menghasilkan keuntungan yang sedikit pula, tidak terlalu banyak, dan tidak juga terlalu sedikit. Cukup. Kata itulah yang sanggup menggambarkannya. Setelah 1 bulan berjualan pulsa, modal sebesar Rp 400.000,00 itu belum juga kembali. Maka ana belum bisa dikatakan dapat memanen modal. Keuntungan yang dihasilkan hanya 7-10% dari modal yang ada, semua ini tergantung banyaknya transaksi, semakin banyak transaksi artinya semakin sedikit dan sering seseorang itu membeli pulsa, semakin banyak ana bisa memanen keuntungan. Dua puluh sampai empat puluh ribu saja keuntungan yang bisa ana petik. Kadang-kadang angka Rp 40.000,00 itu baru bisa ana dapat setelah 2-3 kali mengisi saldo baru bisa diakumulasikan, saking ‘cukup’nya angka keuntungan tiap pengisian saldo yang habis dalam waktu satu minggu. Kesimpulannya, pasti kalian bertanya-tanya: Lalu apa hubungannya dengan shadaqah?

Abu Umamah Shdayyi bin ‘Ajlan r.a berkata bahwa Rasulullah bersabda : “ Hai anak Adam, jika kamu menshadaqahkan apa yang melebihi kebutuhanmu, itu lebih baik bagimu. Dan jika kamu menahannya, itu buruk bagimu. Kamu tidak dihina dengan hidup pas-pasan. Mulailahdari orang yang menjadi tanggunganmu. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.”

Bershadaqahlah kamu! Itulah motivator ana untuk tetap mau memanjangkan tangan ini walaupun kantong menipis bahkan ketika tidak ada lagi uang dalam dompet yang hanya penuh dengan kartu-kartu. Mengingat hikmah di balik shadaqah yang begitu besar, bahwa shadaqah adalah salah satu ajuran AllahSWT agar kita peduli terhadap sesama, agar kita mengerti bagaimana penderitaan saudara-saudara kita. Perlu diketahui juga bahwa uang yang kita dapatkan akan sangat cepat habis, ibaratnya uang panas, kecuali kita menyedaqahkan sebagian kecil uang kita tersebut kepada yang lebih berhak, barulah uang itu akan cukup bagi semua keperluan kita, walaupun nampaknya tak mungkin.

Akhir-akhir ini musibah banjir badang di Washior, Papua Barat, menarik perhatian banyak organisasi untuk saling membantu sesama, akhirnya sumbangan dari berbagai organisasi pun berluncuran ke kami. Mulai dari BEM sampai KSI. Mengingat bagaimana pentingnya shadaqah, bagaimana hikmahnya, membuat ana tak bisa berdiam diri. Ana bershadaqah dan hikmahnya ruaarr biasa.

Keuntungan penjualan pulsa ana yang memerlukan tiga kali pengisian saldo sebesar Rp 400.000,00 tiap pengisian baru dapat untung sebesar Rp 40.000,00. Setelah isi dompet pulsa dikeluarkan untuk shadaqah hanya dalam SATU kali pengisian saldo sebesar Rp 350.000,00 mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp 51.000,00. Ruar biasa! Ana tak percaya, mengulang perhitungan tertulis dan perhitungan uang di lapangan tetap tidak mengubah nominal di atas. Merasa kebingungan, ana mengingat-ngingat, jangan-jangan temakan uang orang, tapi walaupun otak sudah diperas sampai kempes, tidak mengubah nominal keuntungan di atas.

Ana tak percaya, takut sekali ada uang orang di dalam kentungan yang kini ana pegang. Mulai mengingat-ngingat besarnya shadaqah yang ana keluarkan dan merelevankannya dengan jumlah keuntungan yang ana terima, tetap tidak bisa menjawab pertanyaan. Kenapa modal saldo yang lebih sedikit ini bisa menghasilkan keuntungan yang lebih banyak bahkan setelah dikurangi dengan pengeluaran shadaqah?? Allahu’alam..

Nah ikhwahfillah, ternyata ana sudah membuktikan sendiri bahwa shadaqah tidak mengurangi harta kita, justru memurnikan dan menambahnya. Ana sudah merasakan sendiri DAHSYATNYA SHADAQAH..Bagaimana dengan Anda??

Allahu’alam...

Allah Akbar!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar