Jumat, 29 Juli 2011

KATANYA AGEN KESEHATAN...KOK SAKIT??

Sehat adalah nikmat yang paling sering dilupakan. Terkadang baru diingat jikalau sakit menyapa.
Dari Ibn ‘Abbas ra beliau berkata: “Nabi Muhammad SAW bersabda: Dua kenikmatan yang dapat memperdaya banyak manusia adalah sehat dan waktu luang” (HR. al-Bukhari)
Persis banget dengan keadaan mahasiswa FK berbagai prodi ini. Sehat membuat mereka terus belajar tiada henti, sampai-sampai lupa untuk tetap menjaga kesehatan. Ketika sakit datang, baru deh sadar, kalau banyak sekali pola hidup yang harus mereka rubah. Ketika kita dinobatkan sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Unlam maka bersiaplah dengan kriteria mahasiswa sangat sibuk. Berbagai jadwal kuliah, praktikum, tugas kelompok menerjang bagai badai. Apalagi kalau sudah masuk semester 2, semesternya berorganisasi. Kesibukanmu pun semakin bertambah.
Kesibukan dan deadline yang mengejar pasti membuat kita lupa menjaga pola hidup sehat. Diajak olahraga, pasti deh menolak. Alasannya beragam, mulai dari banyak tugas sampai ada syuro di tempat lain. Diajak makan siang pun bisa menolak, karena sorenya bakal ada kuis atau pretest sedangkan belajar saja belum. Bahkan kebanyakan mahasiswa FK lebih memperhatikan status belajarnya dibanding status makannya. Banyak oknum yang lupa kalau dia belum makan. Tuh, untung sholatya enggak kelupaan.
Idealnya, sebagai mahasiswa dibidang kesehatan, hal yang cukup penting kita perhatikan adalah kesehatan diri sendiri. Setiap hari kita belajar bagaimana fisiologis tubuh dan lingkungan yang sehat. Seharusnya kita tidak hanya belajar teori, tapi ikut aktif mempraktekkannya.
Jika saja semua mahasiswa FK itu rajin menjaga kesehatannya, pasti deh akademiknya juga meningkat. Yang terjadi sekarang malah mahasiswanya loyo-loyo, cepat mengantuk, lemes saat naik tangga, gampang masuk angin sampai ada yang susah tidur. Kondisi tubuh yang tidak fit bisa merusak konsentrasi belajar kita looo. Maka dari itu, sangat penting menjaga kesehatan. Kesehatan yang saat ini kita genggam harus terus kita jaga agar tetap tahan lama.
Dari Ibn Umar radliallahu 'anhuma berkata: Rasulullah saw. memegang kedua pundak saya seraya bersabda: "Hiduplah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara," Ibnu Umar berkara: Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu.(HR.al-Bukhari)
Yuk, kita berbagi ‘Tips-Tips Menjaga Kesehatan’:
1. Menjaga Makanan
Jangan pernah remehkan makanan yang kita makan. Jenis dan polanya sangat mempengaruhi kesehatan. Di PSKM saja disediakan 2 SKS tentang Gizi Makanan! Di bidang kedokteran, sumber penyakit serius pun berawal dari makanan. Seperti diabetes, jantung, stroke dll. Itu artinya makanan yang kita makan, harus sangat diperhatikan. Menjaga makanan agar tetap halal dan cukup sangat dianjurkan dalam Islam.
Dari 'Amir dari Abdullah bin Nu'man bin Basyir r.a. beliau berkata:" Saya mendengar Rasulullah bersabda," Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang subhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap subhat berarti dia telah menyelamatkan agamanya dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara subhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembala hewan gembalaannya di sekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati. (HR al-Bukhari dan Muslim -redaksi lafazh dari al-Bukhari-)
Dari Abu Hurairah r.a. dia berkata: Rasulallah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah ta'ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang yang beriman sebagaimana Ia memerintahkan kepada para Rasul-Nya dengan firman-Nya: "Wahai para Rasul makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian". Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang yang melakukan perjalanan jauh dalam keadaan kusut dan berdebu. Dia menganngkatkan tangannya ke langit seraya berkata: "Ya Tuhanku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doannya akan dikabulkan. (HR. Muslim)
Ikhwahfillah, jangan pernah takut untuk menanyakan ‘ke-halal-an’ suatu makanan. Jangan gengsi deh. Gengsi tidak akan membantu kita masuk surga. Kalaupun malu untuk bertanya, makan di tempat-tempat yang sudah berlabel halal. Kalau rajin, masak sendiri aja,hehe... Pesan ayam di pemotongan yang pasti Islamnya. Insya Allah makanan halal akan membantu tubuh kita selalu dalam berkah Allah, sehingga ilmu-ilmu yang kita kaji gampang masuknya. Selain itu, kita terhindar dari penyakit terutama penyakit perut.
Selain jenis, pola makan juga harus disiplin ikhwah. Jaga agar lambung kita tidak kosong lebih dari 6 jam. Pola makan yang tidak teratur atau seenaknya, bisa membuat kita terserang maag. Wah, kalau maag lagi kambuh kita enggak bakal bisa ngapa-ngapain deh... Cuma bisa meringis dan tidur di kamar. Semua tugas akademik pun jadi terbengkalai.
Oleh karena itu, pola makan teratur 3 kali sehari jangan ditinggalkan. Kesibukan belajar jangan sampai membuat kita tidak sempat sarapan ( ini nih yang paling sering dilakukan anak kos). Biasakan sarapan teratur setiap pagi. Sarapan memiliki beberapa manfaat:
1. Memberi Kekuatan Metabolisme Setelah Sepanjang Malam
2. Berguna Untuk Penurunan Berat Badan
3. Menambah Esensial Nutrisi Dan Tingkat Keseluruhan
4. Memberi Otak Kamu Bahan Bakar Untuk Meningkatkan
5. Menghindari Makan Tak Terkontrol
Makan siang dan malam juga jangan ditinggalkan. Apalagi buat para mahasiswa baru yang sedang beradaptasi ini. Suasana belajar yang berbeda jangan sampai bikin kamu enggak nafsu makan.
2. Menjaga Kebersihan
Dalam disiplin ilmu PSKM ada mata kuliah yang namanya kesehatan lingkungan. Keadaan lingkungan tempat tinggal dan diri sendiri sangat mempengaruhi angka kesehatan. Jangan sampai ketika kita terlalu sibuk belajar, kamar enggak disapu-sapu, baju lupa dibawa ke laundry atau kamar mandi enggak disikat. Wah wah, wilayah yang kotor sangat rentan menjadi sarang kuman looo. Biasakan tetap menjaga kebersihan pribadi dulu karena inilah yang paling rentan diserang.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, beliau berkata, Nabi saw bersabda: "Fitrah itu ada lima atau lima perkara yang termasuk fitrah; berkhitan, mencukur rambut kemaluan;memotong kuku; mencabut bulu ketiak dan menggunting kumis.” (HR. al-Bukhari)
Kebersihan pribadi juga dapat dijaga dengan mandi teratur yoo. Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: “Haknya Allah atas setiap muslim adalah mandi di setiap tujuh hari, yaitu memandikan kepala dan jasadnya.” (HR. Muslim)
Nah, rasulullah saja meminimalkan kita keramas 1 kali seminggu. Jangan sampai deh kalau kita keramas 1 bulan sekali,hihi. Biasanya nih, kesibukan para organisator sampai membuat mereka rela tidak mandi sore. Ih, kan bau. Keringat yang menumpuk dari pagi membuat badan kita jadi sasaran empuk tempat tidur para kuman... Jangan heran deh kalau jarang mandi gampang terkena flu.
Selain mandi, sikat gigi juga penting lo. Mulut yang harum dan segar akan membantu meningkatkan percaya diri kita. Apalagi dengan sistem belajar yang sekarang, ketika mahasiswa dituntut lebih aktif berbicara. Harum badan dan mulut penting nih diperhatikan,hehe.
Dari Zaid bin Khalid al-Juhanni, beliau berkata “saya mendengar Rasulullah SAW. berkata: “ jika saja tidak memberatkan umatku maka sungguh akan ku perintah mereka untuk bersyiwak setiap akan mendirikan shalat.” (HR: Abu Daud, at-Tirmidzi, Ibn Majah, dan Ahmad ibn Hanbal)
3. Olahraga yang Teratur
Ada lelucon yang menyatakan bahwa mahasiswa yang tinggi akademiknya pasti rendah kemampuan olahraganya. Lelucon ini cukup terbukti bagi mahasiswa FK. Kesibukkannya yang nonstop dari pagi sampai malam, membuat mereka malas meluangkan waktu untuk olahraga. Jika ada waktu luang, pasti lebih memilih santai dirumah sambil ngemil, main game atau nonton TV. Sedikit sekali yang memilih olahraga seharian. Waktu ada ajakan olahraga bareng 1 angkatan pun banyak yang absen dan lebih memilih mudik ke rumah. Weleh-weleh...Gimana mau memiliki badan yang kuat dan sehat kalau malas berolahraga. Lihat buktinya, disuruh naik tangga ke lantai 2 aja pasti pada mengeluh kecapekan. Padahal Allah sangat mencintai pengikutnya yang memiliki raga kuat.
Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW berabda: “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, tetapi di tiap-tiap (seorang mukmin) itu ada kebaikan, maka berkeinginanlah (optimis) kepada apa-apa yang memberi manfaat dan minta tolonglah kepada Allah dan jangan merasa lemah, dan jika engkau tertimpa musibah janganlah berkata “seandainya saya berbuat seperti ini seperti ini seperti ini, tapi katakan ketetapan Allah, apa yang Dia kehendaki maka Dia kerjakan, karena perkataanmu tadi kamu telah membuka pintu untuk perbuatan syaitan.” (HR. Muslim)
4. Istirahat yang Cukup
Lelah belajar tidak hanya membuat tubuh menjadi lemah tapi otak juga. Kerja otak yang diperas seharian harus diberi istirahat. Istirahat yang paling efektif adalah tidur yang cukup. Namun, tidak mesti 8 jam sehari juga kali. Kalau dihitung-hitung, 1/3 waktu kita bisa buat tidur saja. Kan rugi ikhwah... Tidurlah sesuai keperluan. Kalau sangat lelah luangkan waktu 6 jam, kalau tidak terlalu lelah 4 jam saja dirasa cukup. Tidur yang efektif bukanlah tidur yang lama tapi tidur yang nyenyak. Untuk mencapai tidur yang nyenyak, kita perlu memperhatikan adab-adab tidur sesuai Rasulullah SAW.
5. Mengkhusyukkan Ibadah
Ibadah yang sehat akan menuntun kepada jiwa yang sehat. Dan jiwa yang segar ruhaninya akan menuntun kepada raga yang sehat dan kuat. Lihat saja Rasulullah, kesehatan ruhani mampu membuat Beliau terhindar dari sakit. Sepanjang hidupnya, Beliau hanya 2 kali sakit, yaitu ketika diracuni oleh Yahudi dan menjelang kematiannya. Kedekatan kita kepada Allah membuat kita yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini merupakan keputusan Allah yang terbaik. Jangan heran kalau para aktivis dakwah itu jarang stres walaupun nilai akademiknya turun. Karena stres yang berkepanjangan bisa memudahkan kita terserang penyakit loo. Makanya kita harus khusyuk beribadah agar kedekatan kita kepada Allah SWT semakin tinggi.
6. Menyempatkan Refreshing
Waktunya liburan ya libur... Jangan bebani diri kita dengan mengejar prestasi akademik saja. Waktu liburan itu banyak manfaatnya loh... Kita bisa berkumpul bersama keluarga, kehangatan ini akan memberi kita semangat baru untuk menghadapi tantangan ke depannya. Kita juga bisa melaksanakan hobi-hobi kita seperti menulis, membaca atau baksos. Melalui penyaluran hobi ini, emosi kita akan terjaga dalan kondisi ‘good mood’ selama beberapa waktu. Efek good mood ini cukup besar juga dalam kemampuan menghadapi masalah. Dengan good mood, semua masalah terasa ringan.
Refreshing dengan melihat-lihat ciptaan Allah juga bisa jadi pilihan. Banyak sekali ciptaan Allah yang indah-indah. Dengan melihat segala kebesaran Allah ini, kita akan semakin sadar akan hadirnya Sang Maha Pencipta. Semua masalah di semester yang lalu akan terasa ringan karena adanya Sang Maha Penguasa. Tantangan yang begitu berat di depan mata akan terasa bagai sayap nyamuk saja, karena kita yakin ada Sang Maha Melindungi. Denga melihat-lihat kebesaran Allah SWT ini pun akan membuat kita semakin pandai dalam bersyukur..
Ikhwah fillah, jangan lupakan peran kita sebagai agen kesehatan. Bagaimana kita mau menyehatkan bangsa kalau kita sendiri lemah dan sakit-sakitan. Apalagi untuk mahasiswa baru, adaptasi boleh, tapi jangan kelamaan. Jangan tiru kakak-kakak tingkatmu yang pada malas berolahraga ini ya! Ingat bahwa kesehatan adalah hal yang sering dilupakan. Padahal kesehatanlah yang membawa kita menuju kesuksesan prestasi akademik. Eits, jangan lupa juga bahwa kesehatan itu mencakup dua wilayah. Kesehatan jasmani dan rohani. Kedua wilayah ini harus seimbang, karena ketimpangan antara keduanya bisa mengganggu wilayah yang lain. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar